Ketika Geudeu-geudeu Dilibas e-Sports

avatar


Src

Saat ini saya semakin jarang menyaksikan ada perlombaan olahraga tradisional pada hari-hari besar. Sepertinya minat masyarakat untuk merawat dan melestarikan olahraga dan nilai-nilai kebudayaan warisan masa lalu sudah kian menurun.

Masyarakat sudah ‘teracuni’ dengan e-sports. Menggunakan gadget atau perangkat berjaringan. Di Aceh, misalnya, yang sering terlihat Cuma tarik tambang, lomba lari goni atau adu pukul pakai bantal di atas parit.

Beberapa olahraga yang lebih ekstrem sudah tak terpantau lagi. Benar-benar sudah tak diingat lagi masyarakat. Kasihan jika anak-anak muda hanya bisa mengetahui olahraga semacam Gedeu-gedeu dari museum. Itupun dari foto atau video.

Jikapun olahraga semacam Geudeu-geudeu masih dipertontonkan, itupun jika ada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA). Even kebudayaan yang tak setiap tahun dilakaanakan.

Bayangkan sekarang perombaan Free-fire atau Mobile Legends itu lebih sering diperlombakan dari pada olah raga serupa Geudeu-geudeu tadi.

Zainal Bakri

4PYjjVwJ1UdtokGc4jmUoQL41igAuzxQMicKBECDT3q2MJSq9vQTvz7tYGbifysQhQTrRQqLwMnMHHe8yNv2khadGukC6XG6WsDY4KM5zv2.jpg



0
0
0.000
3 comments
avatar

Saya juga baru liat dan tahu ada permainan seperti ini bg,
Sepertinya permainan ini emang tidak banyak y tahu, buktinya saya y kelahiran di atas tahun 90 an aj tidak tahu permainan ini

0
0
0.000
avatar

Ooo nyoe di ateuh thon 90 boh pane. makajih payah ta budayakan kembali. supaya reutak ureung droe neuh ahna aseng ngen warisan indatu

0
0
0.000