Src

Akhirnya kita menerima juga berita seperti ini. Tentang keputusan PSSI sebagai lembaga yang diberi kewenangan untuk mengelola tim sepak bola tanah air, tentang siapa pelatih Timnas Senior Indonesia ke depan.

Saya hanya berharap, PSSI memilih pelatih tidak hanya sosok yang punya talenta bagus di lapangan rumput. Karena bagi para pemain, pelatih tidak hanya sekadar seorang instruktur. Saya meraskan ada poin penting di luar teknis soal sepak bola yang harus dimiliki seorang pelatih, yaitu kemampuan berkomunikasi.

Mengapa hal ini penting? Sebagian pelatih adalah para pemain hebat di masanya. Sekarang mereka menjadi orang yang mengasah kemampuan para pemain di bawahnya. Boleh jadi, si pelatih merasa para pemain tak mampu menerima pesan yang dia sampaikan.

Atau menganggap para pemain tidak mengikuti sanggaup menjalankan intruksi yang ia berikan. Akibatnya sering terjadi masalah dalam hubungan antara pelatih dan pemain. Dampaknya krusial. Pemain jadi tak nyaman berlatih. Pelatih jadi emosional saat menjalankan fungsinya.

Muaranya akan terasa pada hasil akhir dimana pemain tak sesuai target atau tak sesuai ekspektasi PSSI sebagai penyandang dana.

Karena itu, saya sependapat untuk mencari pelatih yang bisa memahami karakter pemain Indonesia, sedikit tahu tentang budaya Indonesia. Memiliki tingkat keuletan dan kesabaran yang sebanding dalam melatih.

Pengalaman salah memilih pelatih jangan sampai berulang.

Jadi siapakah pelatih Timnas Indonesia? Tunggu diumumkan secara resmi dalam waktu dekat ini.

Zainal Bakri