Early Holidays in 2021 in the City of Cold.

avatar

IMG_20210103_203231.jpg

Early Holidays in 2021 in the City of Cold.

Best wishes for all of us.
The year 2020 has passed, now is the time to return to managing life more in 2021. Hopefully this year will be a year filled with happiness and peace.

At the beginning of this year, I didn't do many activities, since the holidays arrived, I enjoyed this holiday very simply. Holidays in the middle of the COVID-19 pandemic, of course we have to go through according to health protocols, when the holiday period arrives, my family and friends keep wearing masks, keep your distance and always wash your hands every activity.

IMG_20210103_201132.jpg

This holiday, I visited Central Aceh District, Aceh Province - Indonesia, a district which is located on the highland of the Gayo land which has extraordinary natural beauty. The cold air covers the area for 24 hours, the high mountains make the Gayo land area more beautiful with its natural panorama, the fresh sea lake has become an icon for a tourist attraction in Gayo Highland which is famous for the best coffee beans in the world.

IMG_20210103_201237.jpg

IMG_20210103_201339.jpg

The trip to the cold city takes quite a long time, it took me a few hours to arrive there, using my private car I had to conquer several winding roads, sometimes on our way we were spoiled with beautiful scenery, towering mountains, The green trees spoil the eyes, the cold air and the occasional thick fog and drizzle make the trip even more adrenaline pumping.

IMG_20210103_201516.jpg

IMG_20210103_201618.jpg

IMG_20210103_201709.jpg

I often stop for a moment when I find a beautiful spot to take a picture via my personal smartphone, this photo will be a good memory for me later. After entering the highland area of ​​the Gayo land, I briefly stopped in the Bener Meriah Regency area which is also a district of the division of Central Aceh Regency, Takengon. This district also has a beautiful panorama like Takengon, it is also famous for its extraordinary natural beauty. In the Bener Meriah area, I enjoyed a cup of Gayo coffee in one place while enjoying the delicious durian fruit in the area, a few minutes we stopped and were accompanied by local traders who were selling on the side of the road, small chats took place between me and the merchant, cold air always enveloped the conversation. which occasionally causes laughter and jokes.

IMG_20210103_201837.jpg

IMG_20210103_202251.jpg

After enjoying a cup of coffee and durian fruit, I continued my journey to Takengon. On the way, we are occasionally met with thick fog which makes us have to stop for a moment from the trip, when the car stops, the moment of the thick fog returns I make it a beautiful spot to take pictures. When the fog subsided, we immediately continued our journey back, sometimes accompanied by moderate light rain. Soon we arrived in Takengon city, when I got there, I immediately looked for an inn to rest, it only took a few moments, finally the inn was around the city of Takengon.

IMG_20210103_202446.jpg

After resting for a few hours at the inn, I went around the city of Takengon to look for everything I needed for tomorrow, along the way I was very impressed with the people in Takengon who live simply, the people are very friendly, smiley and like to help each other. I had a chat with one of the people there when I was about to buy gloves at a shop, they really respect the guests who come, they also really uphold their cultural customs.

IMG_20210103_203231.jpg

After walking around the city of Takengon, I immediately returned to the inn to rest. At night, the atmosphere of the city of Takengon is so beautiful, if from a height we are, it is clear that the beautiful lights are lit in all corners of the night. But at night the city weather is very cold, thick jackets, gloves, socks, hats and slayers always accompany my night. A cup of hot coffee momentarily cools down to accompany the silence of the beautiful night until it is bedtime.

The next day, the atmosphere of a new holiday began to occur, waking up in the morning was hard for me here, the cold air made me very lazy to wake up early. At 10:00 exactly. After waking up, I immediately cleaned myself by taking a shower, brushing my teeth and wearing thick clothes to get rid of the cold, after that I enjoyed a simple breakfast.

FB_IMG_1609674363817.jpg

After breakfast, we continued our journey to the tourist attraction in Takengon, the first destination we went to was the peak of Pantan Terong which has an altitude of about 1.3600 meters above sea level. Pantan Terong is located in Ulu Nuih Village, Bebesen District, Central Aceh Regency.The distance from Takengon City takes about 30 minutes overland travel, the road to the top is very stimulating adrenaline, continuous climbing roads make us have to be extra careful.

Along the way, we can find coffee plantation areas, cabbage gardens, and can see coffee farmers harvesting or picking selected coffee beans. Cool air always envelops the journey to the top of Pantan Terong, the mist of white clouds makes the trip more enjoyable. When we reached the top, we immediately parked the car in the space provided.

When on top of the hill, we will be presented with a beautiful view, cool air, and a clear view of the entire city of Takengon, the view of the fresh sea lake is also visible from the top of the hill. Besides being spoiled with a beautiful view, in this place we will also be spoiled with a variety of food and beverage menus provided by the place manager. Above the peak of Pantan Terong, there is a cafe that provides halal food and drinks, Acehnese coffee is a complement to a visit to this world paradise of Takengon.

IMG_20210104_025422.jpg

There are so many beautiful things that exist in the Gayo highland earth that I cannot describe in words.

For those of you who are curious about the beauty of the Gayo highlands, you can visit this place to enjoy the holiday atmosphere.

IMG_20210104_025543.jpg

Indonesia Language.

Liburan Awal Tahun 2021 di Kota Dingin.

Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.
Tahun 2020 telah berlalu, kini saatnya kembali menata hidup lebih di tahun 2021. Mudah-mudahan tahun ini menjadi tahun yang penuh dengan kebahagiaan dan kedamaian.

Diawal tahun ini, tidak banyak aktivitas yang saya lakukan, berhubung masa libur tiba, saya menikmati liburan kali ini dengan sangat sederhana. Liburan ditengah masa pandemi COVID-19 tentunya harus kita lalui sesuai protokoler kesehatan, ketika masa libur tiba, saya dan keluarga serta rekan-rekan tetap memakai masker, jaga jarak dan selalu mencuci tangan setiap aktivitas.

Liburan kali ini, saya mengunjungi Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh - Indonesia, kabupaten yang terletak diatas daratan tinggi tanah Gayo tersebut memiliki keindahan alam yang luar biasa indahnya. Udara dingin menyelimuti daerah tersebut selama 24 jam, gunung-gunung tinggi menjadikan kawasan tanah Gayo semakin indah dengan panorama alamnya, danau laut tawar menjadi icon untuk objek wisata di Gayo Highland yang terkenal dengan biji kopi terbaik di dunia.

Perjalanan menuju kota dingin tersebut memerlukan waktu yang cukup panjang, saya memerlukan waktu beberapa jam untuk tiba disana, dengan menggunakan mobil pribadi saya harus menaklukkan beberapa ruas jalan yang berliku-liku, sesekali di perjalanan kami dimanjakan dengan pemandangan indah, gunung-gunung menjulang tinggi, pepohonan dengan kehijauannya memanjakan mata, udara dingin serta sesekali ditemani kabut tebal dan hujan gerimis membuat perjalanan semakin memacu adrenalin.

Tak jarang saya berhenti sejenak di saat menemukan spot indah untuk mengambil sebuah gambar melalui smartphone pribadi, foto tersebut akan menjadi kenangan indah bagi saya nantinya. Usai memasuki kawasan daratan tinggi tanah Gayo, saya sempat berhenti sejenak di kawasan Kabupaten Bener Meriah yang juga merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah, Takengon. Kabupaten ini juga sama halnya memiliki panorama indah seperti Takengon, ia juga terkenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa. Dikawasan Bener Meriah saya menikmati secangkir kopi khas Gayo disalah satu tempat sambil menikmati buah durian yang amat lezat di kawasan tersebut, beberapa menit kami singgah dan ditemani para pedagang lokal yang berjualan dipinggir jalan, perbincangan kecil terjadi antara saya dan pedagang, udara dingin selalu menyelimuti perbincangan tersebut yang sesekali menimbulkan tawaan dan candaan.

Usai menikmati secangkir kopi dan buah durian, saya melanjutkan perjalanan menuju Takengon. Dalam perjalanan sesekali kami dipertemukan dengan kabut tebal yang membuat kami harus berhenti sejenak dari perjalanan, saat mobil berhenti momen kabut tebal tersebut kembali saya jadikan spot indah untuk berfoto. Ketika kabut sudah mulai reda, kami langsung melanjutkan perjalanan kembali, terkadang diperjalanan ditemani oleh hujan gerimis sedang. Tak lama kemudian kami tiba di kota Takengon, sesampai disana, saya langsung mencari tempat penginapan untuk beristirahat, hanya membutuhkan waktu beberapa saat, akhirnya penginapan ada di seputaran kota Takengon.

Usai beristirahat beberapa jam di penginapan, saya berkeliling di kota Takengon untuk mencari segala sesuatu keperluan untuk esok, disepanjang perjalanan tersebut saya sangat kagum dengan masyarakat di Takengon yang hidup dengan sederhana, masyarakatnya sangat ramah, murah senyum dan suka saling menolong terhadap sesama. Saya sempat berbincang-bincang dengan salah satu masyarakat disana saat hendak membeli sarung tangan di salah satu toko, mereka sangat menghormati para tamu yang datang, mereka juga sangat menjunjung tinggi adat budaya mereka.

Setelah berkeliling kota Takengon, saya langsung kembali ke penginapan untuk beristirahat. Pada malam hari, suasana kota Takengon begitu indah, jika dari ketinggian kita berada, terlihat jelas indahnya lampu-lampu yang menyala di seluruh pelosok menerangi malam. Namum pada malam hari cuaca kota tersebut sangat dingin, jaket tebal, sarung tangan, kaos kaki, topi dan slayer selalu menemani malam saya. Secangkir kopi panas dengan sesaat menjadi dingin menemani kesunyian malam indah tersebut hingga waktu tidur tiba.

Keesokan harinya, suasana libur baru mulai terjadi, bangun pagi terasa berat bagi saya disini, udara dingin membuat saya sangat malas bangun pagi. Tepat pukul 10.00. Usai bangun saya langsung membersihkan diri dengan mandi, menggosok gigi dan memakai pakaian yang serba tebal untuk menghilangkan kedinginan, setelah itu baru saya menikmati sarapan pagi dengan sederhana.

Usai sarapan kami melanjutkan perjalanan menuju ke tempat objek wisata yang ada di Takengon, tujuan pertama yang kami tuju adalah puncak Pantan Terong yang memiliki ketinggian sekitar 1.3600 meter dari atas permukaan laut. Pantan Terong terletak di Desa Ulu Nuih, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah jarak dari kota Takengon menghabiskan waktu sekira 30 menit perjalanan darat, jalan menuju ke puncak tersebut sangat memacu adrenalin, jalan mendaki terus menerus membuat kita harus ekstra hati-hati.

Sepanjang perjalanan, kita dapat temui area perkebunan kopi, kebun kol, serta dapat melihat para petani kopi yang sedang memanen atau memetik biji kopi pilihan. Udara sejuk selalu menyelimuti perjalanan menuju puncak Pantan Terong, kabut awan putih membuat perjalanan semakin menyenangkan. Ketika sampai di puncak kami langsung memarkirkan mobil di tempat yang telah disediakan.

Ketika berada di atas bukit tersebut, kita akan disajikan dengan pemandangan indah, udara yang dingin, serta pemandangan seluruh kota Takengon dengan jelas, pemandangan danau laut tawar juga terlihat dari atas puncak bukit tersebut. Selain dimanjakan dengan pemandangan indah, di tempat ini juga kita akan dimanjakan dengan berbagai menu makanan dan minuman yang disediakan oleh pengelola tempat. Diatas puncak Pantan Terong tersedia Cafe yang menyediakan makanan dan minuman halal, kopi khas Aceh menjadi pelengkap kunjungan ke surga dunia kota Takengon ini.

Begitu banyak hal indah yang terdapat di bumi daratan tinggi Gayo yang tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata.

Bagi anda yang penasaran dengan indahnya daratan tinggi Gayo, anda bisa berkunjung ke tempat ini untuk menikmati suasana liburan.



0
0
0.000
0 comments