Itulah judul narasi pendek pelatih Juergen Klopp yang dirilis pada 2018 lalu yang menegaskan keberadaan Liverpool sebagai sebuah keluarga besar.

Klopp mengatakan, “Mereka punya stadion, kita punya rumah. Mereka punya lagu, kita punya lagu kebangsaan. Mereka punya manajer, kita punya pelindung. Mereka punya supporter, kita adalah keluarga, kita adalah Liverpool!”
Mereka yang dimaksud Klopp adalah 19 klub yang berada di EPL dan semuanya sudah pernah dikalahkan Liverpool pada musim ini.

Semangat kekeluargaan itulah yang ditampilkan Liverpool ketika pemain U-23 mengalahkan Shrewsbury Town dalam putaran keempat Piala FA di Stadion Anfield, Rabu dinihari. Meski hanya unggul 1-0 dan itu pun melalui gol bunuh diri, kemenangan Liverpool sangat berarti karena hampir seluruh pemain yang diturunkan rata-rata berusia 19 tahun. Hanya gelandang James Milner yang ikut bermain bersama adik-adiknya.

Liverpool memang sengaja menurunkan pemain muda dalam laga Piala FA untuk memberikan kesempatan istirahat bagi pemain senior. Itu memang langkah strategis Klopp yang ingin fokus untuk merebut juara EPL musim ini. Momentum menjuarainya EPL sudah sangat ditunggu-tunggu karena mereka tidak pernah juara dalam tiga dekade terakhir.

Juara Liga Inggris hampir pasti direbut Liverpool. Salah dkk sekarang bertengger di puncak klasemen dengan poin 73, selisih 22 poin dibanding pesaingnya, Manchester City. Di luar kompetisi domestik, Liverpool juga punya peluang menjuarai Liga Champion. Tahun 2019, mereka sudah menjuarai Piala Dunia Antarklub. Sebelumnya, mereka juga menjuarainya Liga Champion musim 2018/2019.

Dengan kondisi seperti itu, wajar saja Klopp memberikan jatah liburan bagi para pemain yang digunakan untuk berlibur dan pulang ke negaranya. Harapannya, dalam laga berikut mereka bisa lebih bugar baik fisik maupun mental. Apalagi, dalam Februari ini mereka juga harus bertanding di Liga Champion.

Dengan kompetisi yang ketat di setiap ajang, Liverpool menunjukkan bahwa slogan This is Means More bukan hanya slogan kosong yang tidak bermakna. Mereka saling bahu-membahu, termasuk penonton yang tidak pernah berhenti memberikan semangat kepada pemain meski mereka sedang kalah.

Masih ingat Liga Champion 2007? Waktu itu AC Milan sudah menang 3-0 di babak pertama, tapi kemudian Steven Gerard dkk bisa membalikkan keadaan menjadi 3-3 dan kemudian mereka menang dalam adu penalti. Kapten AC Milan saat ini, Paolo Maldini, sampai sekarang masih galau ketika memikirkan kekalahan itu.

Dengan kekuatan dari kebersamaan keluarga besar, siapa yang mampu membendung Liverpool musim ini?