Dibina Dispora, Ipah Siap Menuju Ladang Prestasi

avatar


Matahari sudah di pengujung petang, saat anak-anak panah terus berlomba-lomba membidik papan target. Belasan pemanah dibasuh peluh. Deru sepeda motor di seberang jalan tak mengganggu konsentrasi para atlet.

Di pinggiran bantaran Kreung Aceh kawasan Rukoh, Darussalam, Banda Aceh itulah, belasan atlet muda berlatih memanah. Cukup serius. Mereka latihan rutin saban hari. “Kami latihan jam mulai pukul 15.00 WIB,” ujar Syarifah Rahmah Muliani.

Gadis ayu yang akrab disapa Ipah ini salah satu atlet yang berlatih panahan di sana. Ia dan belasan rekan lainnya adalah atlet dari Sagena Archery Club milik STKIP BBG Banda Aceh. Ipah juga tercatat sebagai mahasiswa di kampus swasta itu.

Dia mahasiswi jurusan Perjaskesrek STKIP BBG Banda Aceh. “Saya baru semester empat,” ujar gadis kelahiran Aceh Besar, 18 April 2000 itu. Dia mulai menekuni olahraga sunnah ini sejak 2017.

Sejak saat itu, dirinya terus mengasah kemampuan memanah dengan giat berlatih. Apalagi sejak menjadi salah satu atlet yang masuk dalam binaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh. “Alhamdulillah, kini kami menjadi lebih giat lagi dalam berlatih,”

Ipah adalah satu dari 40 atlet panahan yang bergabung dengan Klub Panahan Sagena atau Sagena Archery Club. Klub panahan ini berada di bawah kendali Kampus STKIP BBG Banda Aceh.

Sagena sudah memulai kegiatan latihannya tiga tahun lalu. Mereka termasuk kontinue berlatih dengan manajemen yang apik. Karena itu, mereka masuk dalam binaan Dispora Aceh sejak tahun 2020.

Kepala Seksi Pembinaan Olahraga Prestasi (POP) Dispora Aceh Muksalmina, S.Pd mengatakan, para atlet binaan sudah berlatih sejak bulan Februari, namun sejak pandemi covid-19, para atlet latihan di rumah.

Kata dia, dari 40 atlet, baru 15 orang yang masuk dalam binaan Dispora yang didampingi oleh tiga pelatih, pelatih putra dan putri serta pelatih fisik. Dari 15 atlet itulah, terselip nama gadis yang berasal dari Gampong Klieng Cot Aron ini.

“Memang dari kecil saya sudah suka memanah, tak tahu apa sebabnya. Karena suka ya sudah dijalani sampai sekarang,” ungkap anak ketiga dari empat bersaudara. Ia lahir dari pasangan Sayed Buchari (Alm) dan Syarifah Nurmasyitah.

Bukan saja akibat suka memanah dari kecil, dengan panahan diakui Ipah, bisa melatih konsentrasi, kesabaran dan percaya diri. “Selain itu saya juga ingin berprestasi. Keinginan terbesar Ipah, bisa mengharumkan nama Aceh,” urai dia.
Syarifah, panahan
Syarifah bersama (kiri) bersama rekan-rekannya serius berlatih tiap hari | Foto Ardi

“Jika Allah mengizinkan ingin meraih medali emas untuk Aceh dievent-event penting seperti Kejurnas, PON dan lain-lain. Kalau Allah mengizinkan Ipah juga mau bertanding di Asian Games,” ungkap pengagum Chang hye Jin, pemanah asal Korea Selatan itu.

Sejauh ini, Ipah juga sudah aktif turun di beberapa kejuaraan seperti festival Aceh Memanah, Aceh Sumatera Archery Festival, kejuaraan Sagena Archery STKIP BBG Banda Aceh Tournament, Archery Open Tournament Danlanud SIM, Aceh Besar.

Dari sederetan kejuaraan yang diikuti, Ipah sudah mengoleksi sejumlah kepingan medali baik saat tampil di tim maupun pribadi. Dengan tekun berlatih, Ipah berharap kelihainya dalam makin meningkat.

Dengan turun di turnamen, gadis ini ingin memperkuat mental tandingnya dan membiasakan diri menghadapi tekanan dalam sebuah event. “Kita harus siap bukan saja fisik, tapi juga mental. Mental ini sangat berpengaruh juga,” tutur Ipah menutup kisah.


Posted from my blog with SteemPress : https://acehfootball.net/dibina-dispora-ipah-siap-menuju-ladang-prestasi/



0
0
0.000
0 comments