Kisah Kecil Saya yang Gemar Balapan Sepeda Mini

avatar


Src

Selamat pagi sahabat Steemians. Apakabar semuanya. Semoga semua sehat sejahtera. Di kota saya pagi hari ini cuacanya cukup terik. Semoga bis abertahan hingga sore nanti. Karena setelah turun hujan terus menerus selama sepekan ini, sejumlah desa yang berada di daerah yang lebih rendah, dilaporkan mengalami banjir. Kasihan warga di sana jika air lama sekali surut dan mereka tidak bisa membersihkan rumahnya dari kubangan dan rendaman lumpur.

Melihat daerah banjir saat masih aktif meliput dulu, tak selalu membuat hati sedih dan menyesakkan dada. Di tengah cerita duka warga yang banjir, anak-anak mereka juag tampak ceria. Mereka memanfaatkan genangan air banjir sebagai kolam renang. Saling cemplung dan memainkan aneka kegiatan di dalam air.

Ada yang balapan sepeda, lomba balapan perahu dari sabut atau batok kelapa. Ada yang membuat perahu dari batang pisang serta banyak aksi lainnya. Mereka membuat kegiatan seperti di even olah raga. Saling berlomba.


Src
Bentuk sepeda saya dulu, kira-kira seperti ini.

Yang menang akan tertawa lepas. Yang kalah tersungut-sungut sambul mundur teratur untuk kembali ke garis start, mencoba lagi aksi serupa dan berharap dia yang nanti keluar sebagai juara lomba.

Kehidupan anak-anak di desa memang berkaitan erat dengan kegiatan fisik. Mereka tak bisa diam walau hanya sesaat. Bayangkan hidup mereka begitu aktif. Karena itu anak anak di desa tampak sehat. Mereka jarang sakit. Imunitas tubuh begitu baik.

Jangan membayangkan anak-anak sehat yang itu yang memiliki berat badan diatas rata-rata. Yang kurus belum tentu tidak sehat. Sebaliknya yang gemuk belum tentu juga sehat. Pola makan yang gemar makan junk food di tengah anak-anak kota, rata-rata membuat mereka obesitas. Itu padahal kantong penyakit. Mereka gemuk dan tidak sehat.

Nah, kegiatan olahraga apa yang paling sering Anda lakukan saat kecil? Balap sepeda? Itu saya. Itulah olah raga saya setiap hari. Saat masih di sekolah dasar, saya ke sekolah cukup berjalan kaki. Namun ektika sudah lanjtu ke sekolah menengahpertama, sekolah saya tidak lagi berada di belakang rumah. Saya harus berjalan cukup jauh. Auah saya kemudian membeli sebuah sepeda bekas. Saya menyebutnya sepeda mini, karena bentuknya yang lebih kecil dari ukuran sepeda biasa.


Src

Sepeda itu selain mejadi alat transportasi ek sekolah, juga menjadi kendaraan balap saya. Setiap sore sepulang sekolah, saya mengayuhnya ke daerah berbukit. Nama daerahnya Bukit Rata. Setelah capek mengayuh dan kadang harus turun sambil mendorong, saya pun tidak di atas bukit yang tinggi dekat dengan fasilitas militer Angkatan Udara.

Di sana ada Radar yang bekerja 24 jam untuk memonitor kawasan udara di bagian barat Indonesia ini dari kemungkinan adanya pesawat asing tak berizin memasuki wilayah kedaulatan Negara Republic Indonesia.

Nah, dari tas bukit dekar Radar itu, saya pun meluncur bebas. Jarang menggnakan rem, karena berharap saat turun itu, angina yang berembus kencang menjadi kipas angina yang akan mengeringkat pelugh di badan bahkan yang sudah terserap pakaian. Saat-saat seperti itu, kalau saya bayangkan sekarang terasa begitu indah. Tak terbayangkan nilainya.

Kebahagian semakin membuncah ketika bisa meninggalkan teman-teman di belakang. Jika mereka tak mampu mengejar atau menyusul di belakang, artinya saya yang juara. Juara balapan sepeda mini.

Bagaimana kisah kehidupan Anda saat kecil dulu? Ayo berbagi.

Zainal Bakri

Cangkir Steemit.png



0
0
0.000
1 comments
avatar

Congratulations @zainalbakri! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You received more than 50000 upvotes. Your next target is to reach 55000 upvotes.

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

You can upvote this notification to help all Steem users. Learn how here!

0
0
0.000